Denpasar, CNBC Indonesia - Sebagian besar bursa Asia-Pasifik dibuka di
zona merah pada perdagangan Kamis (13/10/2022), di mana investor cenderung
memasang sikap wait and see sebelum rilis data inflasi Amerika Serikat (AS)
bulan September 2022. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun berisiko kembali
tertekan pada hari ini.
Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka naik tipis 0,01% dan ASX 200 Australia
menguat 0,51%.
Sedangkan sisanya kembali dibuka di zona merah. Indeks Hang Seng Hong Kong
dibuka turun 0,13%, Shanghai Composite China melemah 0,54%, Straits Times
Singapura merosot 0,96%, dan KOSPI Korea Selatan terkoreksi 0,19%.
Bursa Asia-Pasifik yang cenderung melemah terjadi di tengah masih melemahnya
bursa saham AS, Wall Street pada perdagangan Rabu kemarin, meski di sesi
awal sempat menguat.
Indeks Dow Jones ditutup melemah 0,1% ke posisi 29.210,85, S&P 500
terkoreksi 0,33% ke 3.577,03, dan Nasdaq Composite turun tipis 0,09% menjadi
10.417,1.
Wall Street langsung terkoreksi merespon data inflasi dari sisi produsen
(producer price index/PPI). PPI AS per September dilaporkan menguat 0,4%
(month-to-month/mtm) dan naik 8,5% (year-on-year/yoy). Kenaikan ini jauh di
atas ekspektasi pasar.
Secara bulanan, indeks menguat untuk pertama kalinya dalam tiga bulan
terakhir. Secara tahunan, indeks sebenarnya lebih rendah dibandingkan yang
tercatat pada Agustus yakni 8,7% (yoy).
Wall Street sempat menghijau di awal perdagangan. Kenaikan S&P 500
terutama ditopang oleh saham PepsiCo Inc yang melonjak 4,2% dan Alcoa Corp
yang melesat 5,3%.
Ketiga indeks utama Wall Street kemudian melemah dan tidak mampu
mengembalikan arah ke zona hijau, terutama setelah bank sentral AS (Federal
Reserve/The Fed) mengeluarkan risalah pertemuan Federal Open Market
Coommittee (FOMC) pada 20-21 September lalu.
Risalah tersebut semakin menegaskan jika The Fed masih akan melanjutkan
kebijakan hawkish-nya ke depan demi memerangi inflasi.
"Partisipan melihat jika inflasi masih terlalu tinggi dan jauh di atas
target 2% yang ditetankan Committee. Partisipan menekankan tindakan yang
terlalu sedikit dalam menurunkan inflasi bisa memakan ongkos yang jauh lebih
besar," tulis risalah FOMC, dikutip dari website The Fed
The Fed melihat jika penurunan inflasi lebih lambat dari ekspektasi mereka.
Inflasi AS mencapai 8,3% (yoy) pada Agustus, sedikit melandai dari 8,5%
(yoy) pada Juli.
"Sejumlah partisipan menggarisbawahi pentingnya stance tegas selama mungkin
yang diperlukan. Pengalaman sejarah menunjukkan bahayanya mengakhiri
kebijakan ketat secara prematur," tulis risalah tersebut.
Waduh IHSG Terancam, Mayoritas Bursa Asia Melemah Lagi
Reviewed by tmv31
on
10/13/2022 09:57:00 AM
Rating:
Sebagian besar bursa Asia-Pasifik dibuka di zona merah pada perdagangan Kamis (13/10/2022), di mana investor cenderung memasang sikap wait and see
Tidak ada komentar:
no spam or will be deleted