Apa Itu Inisiatif dan Inisiasi?
Apa arti 'inisiatif' dan 'inisiasi'? Kedua kata ini memiliki makna yang
berbeda, meskipun terlihat mirip. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), inisiatif adalah tindakan mengambil langkah awal dalam mewujudkan
sesuatu.
Dengan kata lain, inisiatif adalah bentuk kesadaran diri dari individu yang
berpikir bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya atau
memenuhi suatu hal. Sedangkan inisiasi adalah upacara atau ujian yang
harus dijalani orang yang akan menjadi anggota suatu perkumpulan, suku,
kelompok umur, dan sebagainya. Menginisiasikan artinya meresmikan. Dalam
artikel ini kita lebih membahas tentang INISIATIF, yang sangat penting di
dunia kerja.
Kedua konsep ini saling berkaitan karena orang yang memiliki inisiatif
biasanya juga mampu melakukan inisiasi. Orang yang berinisiatif dan
berinisiasi dapat memberikan kontribusi positif bagi organisasi, masyarakat,
atau diri sendiri karena mereka dapat menciptakan peluang, menyelesaikan
masalah, dan meningkatkan kinerja.
“Kita harus berinisiatif dalam bekerja” atau “Untuk menjadi orang sukses,
kita harus mengambil langkah-langkah positif dengan inisiatif”. Itu adalah
dua pernyataan yang mungkin pernah Anda dengar dari Career Advice. Sebagai
contoh inisiatif yang sederhana, saya dulu pernah beradu pendapat dengan
kakak saya yang tertua. Kami tidak saling bicara selama dua hari, sampai
akhirnya saya berinisiatif untuk menyapa dan meminta maaf kepada kakak
saya, dan kami pun kembali akrab seperti biasa.
Di dalam dunia kerja dan bisnis, inisiatif ini juga sangat diperlukan loh
rekan-rekan! Kenapa? Karena seringkali tugas dan pekerjaan yang menumpuk
membuat kita lupa akan suatu hal, yang mungkin bisa saja disadari oleh orang
lain di sekitar kita. Sikap inisiatif sangat perlu dimiliki oleh setiap
orang agar proses interaksi dapat berjalan dengan baik.
Contoh Inisiatif
Contoh Inisiatif di dalam dunia kerja misalnya, kantor saya sedang membuat
acara besar-besaran setiap tahunnya. Dikarenakan terlalu banyak hal dan
pekerjaan yang saya dan anggota tim lakukan, saya teringat dengan suatu
hal yang terlupakan oleh anggota tim lain, dan hal ini sangatlah penting.
Masalah transportasi yang akan kita pakai menuju tempat acara tidak pernah
dibahas oleh siapa pun. Karena itu, saya mengambil alih topik pembicaraan
saat rapat kerja berlangsung. Sambil rapat, saya juga berusaha menghubungi
pihak yang bisa menyediakan transportasi sewaan untuk hari acara.
Coba deh bayangkan jika tidak ada satu orang pun yang mau mengambil
inisiatif seperti itu? Mungkin semua orang akan kelabakan pada hari acara
berlangsung. Apalagi jika barang-barang yang akan dibawa dan dipersiapkan
pada acara tersebut sangatlah banyak.
Dalam skenario lain, pengambilan inisiatif sangat bermanfaat untuk
menghadapi sebuah kegagalan. Seringkali segala sesuatu tidak berjalan
sesuai yang kita rencanakan dan harapkan. Namun hidup harus tetap
berjalan, bukan? Salah satu cara yang paling efektif untuk menghadapi
kegagalan adalah mengambil inisiatif dengan memikirkan opsi-opsi lainnya
yang bisa digunakan untuk menggantikan rencana sebelumnya yang telah
gagal.
Cara Menjadi Seseorang yang Berinisiatif
Lantas, bagaimana sih caranya agar kita bisa menjadi seorang yang suka
mengambil inisiatif? Diperlukan kerjasama yang baik antara diri sendiri
dengan lingkungan sekitar kita, sehingga kita bisa mengambil inisiatif
tanpa harus didorong secara berlebihan oleh orang lain. Nantinya, sifat
inisiatif ini juga akan memudahkan kita untuk menjadi seorang yang
mandiri. Berikut adalah hal-hal yang bisa kita lakukan.
1. Berusaha Menciptakan Lingkungan yang Mendukung.
Lingkungan yang mendukung dapat mendorong orang-orang untuk berani
mengambil inisiatif. Namun, terkadang ada situasi di mana lingkungan
tidak memberikan ruang bagi seseorang untuk berinisiatif. Misalnya, ada
anggapan bahwa orang yang berinisiatif melakukan atau mengusulkan
sesuatu adalah orang yang tidak sopan.
Ini semua berkaitan dengan budaya atau nilai-nilai yang tertanam di suatu
lingkungan. Itulah mengapa kami menyarankan rekan-rekan pembaca untuk
berusaha menciptakan lingkungan yang mendukung setiap anggotanya untuk
mengambil inisiatif. Jika inisiatif yang diambil memang untuk sebuah
kebaikan, kenapa harus dilarang?
Menciptakan lingkungan yang mendukung dapat dilakukan dengan menanyakan
ide-ide dari anggota tim lainnya. Dengan membuka ‘pintu’ seperti ini,
setiap anggota akan memberanikan diri mereka untuk mengambil inisiatif
yang berguna untuk masa depan perusahaan.
2. Sesekali Berjalan-jalan bersama Keluar Kantor.
Sebuah ide akan membawa kita pada inisiatif. Secara tidak langsung, sebuah
inisiatif tidak akan terlaksana tanpa sebuah ide. Nah apabila kita ingin
melatih diri kita menjadi seorang yang suka mengambil inisiatif, maka kita
perlu mendekati kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan membahagiakan diri
agar otak kita lancar dalam berpikir dan mendapatkan ide-ide baru yang
cemerlang.
Bagaimana caranya? Hentikan bekerja terlalu keras, sampai-sampai harus
makan siang di depan laptop dan meneruskan pekerjaan. Hentikan bekerja
terlalu keras, sampai harus bekerja di akhir pekan dan kehilangan banyak
momen berharga dengan orang-orang tersayang.
Coba deh janjian dengan seluruh anggota tim kita dan pergi jalan-jalan
keluar di akhir pekan. Misalnya, bermain paintball bersama dengan tim,
atau pergi piknik bersama. Ketika kita merilekskan tubuh dan pikiran,
ide-ide akan berdatangan, dan inisiatif akan berjalan.
3. Sudah dapat Ide? Laksanakan Inisiatif!
Inisiatif itu bisa hadir dalam berbagai bentuk di dalam kehidupan kita.
Bisa datang dengan berbentuk ide, bisa juga berbentuk rasa empati atau
simpati. Sehingga, ada sebuah gejolak di dalam diri kita untuk mengambil
sebuah tindakan dari apa yang kita rasakan di dalam hati dan
pikiran.
Apabila kita sudah mendapat sebuah ide, maka jangan ditunda lagi. Yuk,
langsung saja kita eksekusi! Ketika seorang pemimpin perusahaan memuji
karyawannya yang menolong rekan kerjanya yang terluka saat kegiatan
outbond berlangsung, maka karyawan lainnya akan menyadari bahwa memiliki
ide, rasa empati dan simpati saja tidak cukup. Tetapi, kita perlu
mengekspresikannya dengan sebuah tindakan.
Dari kejadian tersebut, karyawan lain akan tersadar bahwa mengambil
inisiatif adalah hal yang sangat penting.
4. Tidak Perlu Menunda sebuah Inisiatif.
Masih berkaitan dengan poin ketiga di atas, sebuah inisiatif diambil untuk
menghindari sebuah penundaan. Perlu kita ingat bahwa sebuah rencana yang
baik di hari ini akan lebih baik daripada rencana yang sempurna pada esok
hari.
Jadi ketika rekan pembaca memiliki sebuah inisiatif yang baik, maka jangan
tunda-tunda hal ini kembali, langsung saja eksekusi. Coba kita ambil satu
contoh, jika ada salah satu karyawan yang sakit asmanya sedang kambuh,
apakah kita perlu menunda inisiatif untuk membawanya ke rumah sakit esok
hari? Tentu saja tidak. Inisiatif adalah sebuah penanganan yang cepat
untuk menghindari risiko lainnya.
5. Saling Memotivasi Satu dengan Lainnya untuk Terus Berinisiatif.
Untuk bisa mengambil inisiatif secara terus-menerus, kita perlu motivasi
yang kuat secara berkala. Itulah mengapa kita perlu saling memberi
motivasi satu dengan yang lainnya, agar kita selalu memiliki ide-ide untuk
mengambil inisiatif yang baik.
Selain memotivasi satu sama lain, izinkan diri kita untuk membawa satu
atau beberapa barang yang dapat membuat kita semakin termotivasi di
kantor. Misalnya, foto keluarga, kutipan motivasi yang ditempel di meja
kantor, menulis visi misi kehidupan dan menjadikannya sebagai wallpaper di
laptop.
6. Inisiatif akan Membawa Kita pada Sejarah.
Coba deh kita lihat orang-orang terdahulu yang namanya begitu harum di
dalam sejarah. Lampu bohlam dan pencahayaan tidak akan ada pada saat ini,
tanpa inisiatif yang dilakukan oleh Thomas Alva Edison. Para penemu
barang-barang yang kita gunakan sekarang telah membuktikan bahwa
‘inisiatif’ adalah suatu hal penting yang perlu kita miliki di dalam
hidup.
Inisiatif adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu tanpa harus
diminta atau diperintah oleh orang lain. Untuk menjadi individu yang
berinisiatif, kita bisa melakukan beberapa hal, seperti menentukan tujuan,
mencari peluang, berani mengambil risiko, dan belajar dari kesalahan.
Inisiatif sangat penting untuk meraih kesuksesan, jadi jika kita ingin
sukses, mari kita kembangkan rasa inisiatif sejak sekarang.
Apa Itu Inisiatif dan Inisiasi?
Reviewed by tmv31
on
1/04/2024 10:45:00 AM
Rating:
Inisiatif dan inisiasi adalah dua konsep yang sering dikaitkan dengan kreativitas, kepemimpinan, dan perubahan. Inisiatif adalah kemampuan atau kesedi
Tidak ada komentar:
no spam or will be deleted