Apa yang akan terjadi jika Tuhan tidak ada?
Apakah kalian pernah berpikir seperti ini, atau pernah menanyakannya langsung kepada orang lain ? beberapa argument dari yang paling lemah sampai yang paling kuat mengenai ada atau tidak adanya Tuhan sebagai berikut :- Tuhan hanyalah konsep atau narasi mitologis/filosofis untuk membangun sebuah nilai moral.
- Tidak ada bukti empiris mengenai keberadaan Tuhan.
- Bila segala sesuatu ada sebabnya, maka siapa yang mencipta Tuhan?
- Tuhan adalah proyeksi dari pemikiran manusia.
- Tuhan bukanlah mahluk yang berkuasa sepenuhnya.
- Tuhan mencipta namun membiarkan dunia berjalan begitu saja karena Dia terlalu transenden.
- Tuhan bukanlah Entitas yang bermoral, memerintahkan manusia untuk melakukan hal yang immoral, mempermainkan eksistensi kita, dan hanya akan menerima manusia karena dasar transaksional (hanya manusia yang baik yang diterima di sisiNya, moralitas Tuhan tidak sanggup untuk menerima yang buruk)
- Bila Tuhan ada, maka manusia tidak bebas untuk melakukan apa yang dia inginkan.
- Kalau Tuhan sempurna dalam moralitas, mengapa ada penderitaan di dunia?
- Kalau Tuhan dapat menyelamatkan manusia, maka sebetulnya Tuhan adalah mahluk yang “sombong” sebab kebaikanNya menunjukkan bahwa manusialah yang immoral dan membutuhkan bantuan dariNya.
Nah dari beberapa argumen diatas perspektif siapa atau kelompok mana yang digunakan untuk menjawabnya: apakah perspektif believer (theist) atau unbeliever (atheist). Kelompok theist percaya dan yakin bahwa Tuhan adalah awal dari segala sesuatu dan kekal. Sementara menurut kelompok atheist, Tuhan hanyalah konsep yang diciptakan oleh (pikiran) manusia. Oleh sebab itu jawaban terhadap pertanyaan “Apa yang akan terjadi jika Tuhan tidak ada?” pastilah akan saling bertolak belakang.
Perspektif Theist
Menurut keyakinan kaum theist Tuhan adalah awal dari segala sesuatu dan kekal. Dialah pencipta segala sesuatu di alam semesta ini dengan kemahakuasaanNya dan kemahatahuanNya. Dengan demikian, jika Tuhan tidak ada maka tidak akan ada sesuatu. TiTiK!
Perspektif Atheist
Kelompok atheist menolak adanya sosok yang serba maha: maha kuasa, maha tahu, maha pencipta, maha bijaksana, maha pengasih, maha adil atau maha-maha lainnya, yang disebut Tuhan. Tuhan malah dianggap sebagai konsep ciptaan pikiran manusia semata. Oleh sebab itu, jika konsep Tuhan tidak pernah ada, maka di dunia ini:
- Tidak akan pernah ada agama dengan ritual puja-puji yang disebut peribadatan;
- Tidak akan ada ritual persembahan (korban) hewan atau manusia yang kejam demi menyenangkan atau menyogok Tuhan;
- Tidak akan pernah ada konsep pahala dan dosa; halal dan haram; serta surga dan neraka;
- Tidak akan ada orang yang mau melakukan perjalanan ziarah yang jauh dengan biaya besar demi iming-iming ampunan Tuhan;
- Tidak akan pernah ada orang mau membunuh atau melakukan teror dan bunuh diri demi imbalan kenikmatan dikehidupan surgawi setelah mati;
- Tidak akan pernah ada perselisihan dan permusuhan yang dipicu perbedaan klaim kebenaran tentang sifat-sifat dan keinginan Tuhan;
- Tidak akan pernah ada penghakiman dan penghukuman kepada para rasionalis yang mempertanyakan doktrin agama;
- Tidak akan pernah ada tragedi kemanusiaan yang berlabel perang suci mengatasnamakan agama dan Tuhan;
Sama dengan membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Akan ada sejuta alasan pendukung apa yang anda percayai, terlepas dari benar/tidaknya apapun alasan/argumen2 ini.
Percaya atau tidak percaya adalah kata kuncinya. Apapun yang anda percaya/yakini akan menjadi batu penjuru kehidupan yang akan anda lalui. Sebaliknya tidak mempercayai akan mengeliminir mind-set seseorang atas segala aspek dalam kehidupan terkait hal ini….. Semudah itu.
Jika pembuktian yang diminta adalah bukti ilmiah eksak dengan penjabaran matematis absolut, hingga kini belum ada yang bisa menjabarkan pembuktian ada/tiadanya Sosok Pencipta alam semesta.
Logika sains tak/belum bisa/mampu menguraikan dan membuktikan hipotesa theory tentang bagaimana alam semesta ini diawali keberadaannya. Bagaimana suatu keberadaan bisa terjadi dari ketiadaan. Sains tak mampu menjabarkan kesadaran dalam parameter dan dimensi yang terukur pasti.
Jika Tuhan itu tidak ada, mengapa hampir di semua kebudayaan memiliki konsep ketuhanan?
Adakah hubungan langsung mengenai ada atau tidak adanya Tuhan dengan konsep Ketuhanan dalam hampir semua kebudayaan? Taruh kata, semua orang di dunia ini yang konon katanya berjumlah 6,5 milyar orang ini memercayai atau tidak memercayai adanya Tuhan, apakah Tuhan yang sebenar-benarnya
Tuhan itu lalu ada atau tidak ada menuruti kepercayaan semua orang ini?
Adanya konsep mengenai Tuhan itu karena sifat batin manusia itu sendiri dengan pikiran dan perasaan yang terbatas yang kebanyakan aktif menanyakan segala sesuatu mengenai fenomena yang dialaminya; bagi orang zaman dulu ketika ilmu pengetahuan belum berkembang, geluduk di angkasa saja dikira ada dewa atau Tuhan atau apa yang sedang marah, dan ketika hujan ada yang percaya Ketika sedang berperang, mereka tentu memohon kepada dewa perang atau yang lebih canggih ya dewa pelindung sukunya untuk membela mereka tanpa pernah berpikir bahwa pihak lawannya pun memohon secara kurang lebih sama.
Ketika tim dua sepakbola dari dua negara yang kebanyakan penganut agamanya berbeda, katakanlah Filipina melawan India, masak Dewa Ganesha perlu bergelut dengan Yesus dulu supaya yang menang bisa mengabulkan doa para penganutnya?
Kemudahan manusia untuk memercayai “Tuhan” secara turun-temurun ini dimanfaatkan oleh beberapa orang pintar tapi “keji” untuk membodohi mereka dengan menciptakan konsep Tuhannya agama yang bersifat anthropomorhic alias anthropomorphic God seperti “Tuhan”nya agama Samawi (Yahudi, Katholik/Kristen, Islam), adakah cara lain yang lebih mudah daripada menakut-nakuti dan mengiming-imingi orang banyak/umat untuk memanfaatkan kebodohan mereka dan dengan demikian memanipulasi mereka?
Perspektif Jika Tuhan Tidak Pernah Ada
Reviewed by I Gede Adi Surya Eka Pramana Putra
on
6/22/2019 09:45:00 AM
Rating:
Tidak ada komentar:
no spam or will be deleted