Writers: Yoshitoki Oima, Reiko Yoshida, Kiyoshi Shigematsu See more »
Stars: Miyu Irino, Saori Hayami, Aoi Yûki See more »
Awards: 4 wins & 5 nominations.
Country: Japan
Language: Japanese | Japanese Sign Language
Release Date: 3 May 2017 (Indonesia)»
Runtime: 130 min | 111 min (cut)
Sound Mix: Dolby Digital
Color: Color
Genre: Animation, Anime & Manga, Art House & International, Drama, Romance
A Silent Voice merupakan film yang bercerita tentang kehidupan seorang gadis tunarungu (Shoko Nishiyama) yang menjadi siswa pindahan di sebuah sekolah dasar. Shoko harus menggunakan sebuah catatan agar dapat berkomunikasi dengan orang lain akan namun hal tersebut malah membuat dirinya diasingkan dan di bully oleh teman-teman sekelasnya, terutama oleh Shoya Ishida dan gengnya. Shoko hanya diam saja dan menerima perundungan yang dilakukan kepadanya. Perlakuan Shoya dan gengnya pada akhirnya sudah kelewat batas sehingga akhirnya sebuah kejadian membuat Shoko harus pindah sekolah. Semenjak itu Shoya mendapat karma dari perbuatannya.
A Silent Voice atau dalam bahasa jepang berjudul Koe no Katachi merupakan film anime yang diadaptasi dari sebuah manga berjudul sama buatan Yoshitoki Oima. Anime ini diproduksi oleh Kyoto Animation dan Naoko Yamada duduk di kursi ssutradara dengan pengisi suara oleh Saori Hayami, Miyu Irino, Aoi Yuki, Kensho Ono, dan Yuki Kaneko. Film ini rilis di Jepang pada 17 September 2016.
Selama film ini diputar, penonton dibuat menduga-duga apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang akan terjadi pada kedua karakter tersebut. Susah untuk menebak jalan cerita sampai kita harus berkonsentrasi penuh supaya tidak ketinggalan satu pun informasi. Hal yang sangat menyorot perhatian ialah banyaknya pemakaian teknik yang unik dan belum pernah kita temui di film anime ataupun lainnya, seperti penggunaan tanda silang yang menutupi wajah karakter yang tidak ada hubungannya dengan tokoh utama. Tetapi ada satu scene yang secara visual sangat tidak nyaman untuk ditonton saat memasuki akhir dari filmnya. Saat adegan terakhir, ketika Shoya mulai membuka diri untuk mendengarkan sekelilingnya, layar menjadi hitam gelap dengan satu titik cental yang buram kemudian pindah ke shot seorang karakter dengan latar belakang terang yang membuat mata silau. Scene ini terus diulang-ulang dan membuat mata kita tidak nyaman dan tentunya pusing juga.
Normalnya dalam film ataupun anime romantis terdapat dua tokoh yang saling mencintai dan mereka terpisahkan oleh sirkumtansi dari luar, baik itu jarak ataupun hal lain. Dalam A Silent Voice, Ishida dan Nishimiya memang saling mencintai, namun mereka sama-sama merasa bersalah karena sudah melakukan hal yang buruk di masa lalu, sehingga akhirnya mereka tidak tahu harus bagaimana agar dapat meruntuhkan tembok itu, bagaimana cara menjadi teman. Lihat saja usaha dari Ishida untuk mencari Nishimiya saat mereka remaja. Ishida benar-benar mempelajari bahasa isyarat, karena dia mengira tidak bisa saling bicaralah masalah utama mereka. Namun penebusan itu tak kunjung membuahkan hasil.
Wajar bagi anak kecil untuk menggoda, mengganggu, teman yang mereka sukai. Karena begitulah cara mereka berkomunikasi. Kekanakan, kata orang. Namun, Ishida tidak mendapat kesempatan untuk tumbuh dan mengerti itu. Sudah terlambat untuk dia mengerti apa yang ia lakukan sudah kelewat batas, segala yang ia lakukan berbalik kepadanya. Dia tumbuh menjadi cowok dengan trauma mendalam oleh derita yang ia berikan kepada orang lain. Begitu traumanya sehingga dia tidak mengerti apa itu teman, apa yang membuat seseorang bisa dianggap sebagai teman
Komunikasi itu tidak saja masalah suara. Komunikasi dapat berupa apa saja. Namun, Ishida adalah seorang remaja yang bahkan menolak untuk melakukan kontak mata dengan orang lain. Dia sudah tidak tahu cara berkomunikasi dengan orang lain, dia takut salah, takut juga dipersalahkan. Film ini mengambil langkah kreatif yang sangat kuat dalam menggambarkan keengganan dan ketakutan Ishida terhadap suara-suara sosial. Wajah semua karakter di sekitar Ishida akan ditempeli tanda silang besar seperti yang sudah sempat dijelaskan diatas. Jika ada orang yang mengajaknya bicara, berusaha berteman dengan Ishida, tanda silang ini barulah dihilangkan dengan jatuh ke lantai wkwkwk.
Jalan cerita yang lebih fokus kepada struggle yang dihadapi oleh remaja seperti Ishida, juga Nishimiya, anime ini merupakan film untuk studi karakter yang sangat relevan, Apalagi banyak anak-anak di luar sana yang sama-sama bemasalah dengan pembullyan. Korban maupun pelaku, semua kena dampaknya (jadi ingat Kasus Audrey). Film ini berani membahas semua itu, dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. Akan tetapi, dua jam lebih durasi itu bisa jadi membosankan & terasa berat, apalagi film ini begitu menyayat hati kita, it’s been hard to watch sometimes. Penting untuk film memperlihatkan interaksi antara Ishida dengan karakter selain Nishimiya, akan tetapi masih banyak kita lihat scene-scene interaksi antara para karakter sampingan ini yang tidak terlalu mempengaruhi atau menyumbangkan bobot emosi terhadap fokus cerita. Film seharusnya bisa memotong beberapa scene dan membuat cerita lebih ketat. Selain itu, ini adalah film penting, and I really like it. Dan juga, film ini masih memiliki lapisan lain yang bisa dieksplorasi, karena ada beberapa part yang sangat tersirat seperti reinkarnasi ataupun kenapa tidak pernah diperlihatkannya wajah kakak Ishida.
A Silent Voice adalah film anime yang merepresentasikan dengan baik bagaimana gambaran nyata mengenai kehidupan di sekolah yang dibumbui dengan drama keluarga. Film ini berhasil mempermainkan emosi serta memutar otak penonton untuk ikut berpikir sampai akhir filmnya.
Film A Silent Voice (2017) BluRay 480p 720p 1080p Review Bahasa Indonesia
Reviewed by tmv31
on
10/04/2019 09:14:00 AM
Rating:
Review Nonton / Streaming / Download Film A Silent Voice (2017) BluRay 480p 720p 1080p HEVC Subtitle Indonesia MP4 AVI MKV. A Silent Voice merupakan film yang bercerita tentang kehidupan seorang gadis tunarungu (Shoko Nishiyama) yang menjadi siswa pindahan di sebuah sekolah dasar. Shoko harus menggunakan sebuah catatan agar dapat berkomunikasi dengan orang lain akan namun hal tersebut malah membuat dirinya diasingkan dan di bully oleh teman-teman sekelasnya, terutama oleh Shoya Ishida dan gengnya.
Tidak ada komentar:
no spam or will be deleted